Berita

IPA/IPS Dihapus? Perlu Dipertimbangkan

IPA/IPS Dihapus? Perlu Dipertimbangkan

 

YOGYA (KRjogja) - Wacana pemerintah menghapus mata pelajaran IPAdan IPS di tingkat SD dalam kurikulum baru kelak, perlu dipertimbangkan kembali. Karena pelajaran tersebut berkaitan erat dengan fenomena sosial yang ada di masyarakat. Misalnya, rasa nasionalisme, solidaritas sosial dan saling menghargai yang selama ini banyak diberikan lewat mata pelajaran IPS. Apabila dihapus bisa menimbulkan persoalan. Padahal beberapa hal tersebut idealnya ditanamkan pada anak sejak dini.

"Rencana menghapus mata pelajaran IPS dan IPA sebaiknya dipertimbangkan lagi. Apalagi jika melihat fenomena sosial yang ada di masyarakat dimana nilai-nilai nasionalisme, semangat kegotongroyongan dan solidaritas sudah mulai tercerabut dari akarnya. Saya khawatir kalau semangat kegotongroyongan, kejujuran dan kepedulian sosial tidak ditanamkan sejak dini, kasus kekerasan dan korupsi jadi semakin marak," papar Direktur Pascasarjana, Universitas PGRI Yogyakarta (UPY), Prof Dr Buchory kepada KRjogja.com, Minggu (30/9).

Buchory menyatakan, selama tujuannya untuk peningkatan mutu dan kualitas pendidikan, dirinya tidak keberatan pemerintah melakukan revisi kurikulum. Namun, bukan berarti harus menghapus mata pelajaran IPA dan IPS di SD. Karena dalam kondisi seperti sekarang yang perlu dilakukan mencari solusi yang terbaik terkait persoalan pendidikan yang ada. Misalnya agar IPS jadi pelajaran menarik idealnya dalam mengajarkan guru tidak hanya bersifat tekstual, tapi kontekstual, sehingga anak tidak merasa bosan. (Ria/Asa/Ati)


Tanggapan

Artikel Lainnya

Kerancuan Kurikulum 2013

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh (ketiga dari kanan), melakonkan tokoh punakawan, Semar, saat melakukan sosialisasi uji publik kurikulum di Yogyakarta, Sabtu (1/12/2012) malam. KOMPAS.com - Meskipun pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengaku bahwa penyusunan Kurikulum 2013 dimulai 2010,

READ MORE
Ada 2 Alternatif Pengganti UN SD

Ada 2 Alternatif Pengganti UN SD

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengungkapkan, akan ada dua alternatif untuk mengganti ujian nasional (UN) sekolah dasar (SD) terkait dengan program wajib belajar sembilan tahun yang sudah berjalan. Dua alternatif tersebut adalah, pertama, didasarkan pada wilayah dan alternatif kedua adalah melakukan

READ MORE
Ini PR untuk Para Guru Bahasa Indonesia

Ini PR untuk Para Guru Bahasa Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com — Tentu ironis saat melihat kalangan generasi muda saat ini lebih antusias mempelajari bahasa asing daripada memperdalam bahasa Indonesia dan melestarikannya. Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi para tenaga pendidik untuk kembali menyulut semangat anak didiknya mempelajari bahasa

READ MORE