Berita

Belum Pernah Mendongeng? Mulailah Malam Ini

Belum Pernah Mendongeng? Mulailah Malam Ini

DEPOK, KOMPAS.com - Anda sering mendengarkan dongeng saat Anda masih kecil? Entah itu oleh orang tua atau acara-acara bermain, tetapi rasanya sangat menyenangkan. Jika Anda pernah mendengar cerita Si Kancil, Sangkuriang sampai cerita anak populer seperti Cinderella atau Putri Salju, tentu Anda masih ingat, paling tidak, pesan utama dari cerita-cerita tersebut hingga saat ini.

Pendongeng, Heru Prakoso, atau yang akrab dipanggil Kak Heru, mengatakan bahwa dongeng memberikan banyak manfaat untuk anak-anak. Dongeng mengajarkan banyak nilai positif yang berguna membangun pola tingkah laku anak saat bertumbuh.

"Dongeng itu bukan hanya sekedar media hiburan tetapi juga alat edukasi yang baik bagi anak-anak," ungkapnya dalam Seminar Sastra Anak di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, Depok, Senin (29/10/2012).

Kak Heru menjelaskan bahwa anak-anak yang terbiasa mendengarkan dongeng umumnya lebih pintar berekspresi dan percaya diri saat harus tampil di depan umum. Anak-anak ini juga menjadi lebih mandiri karena terbiasa berpikir kritis dan kreatif dalam menyikapi suatu masalah.

"Dari dongeng tersebut selalu ada nasihat yang tersirat. Tanpa disadari, anak-anak ini akan mengaplikasikan apa yang mereka dapat dari dongeng tersebut terutama dalam menyelesaikan masalah," tambahnya.

Tak hanya itu, anak-anak yang kerap mendengarkan dongeng memiliki kemampuan berbahasa yang baik. Mereka mampu berkomunikasi dengan baik karena memperoleh banyak kosakata yang didapat dari sebuah dongeng sehingga mudah bersosialisasi. Imajinasi anak-anak ini juga terus dilatih berkembang sehingga secara intelektual anak-anak ini lebih unggul.

Umumnya, sebuah dongeng selalu memiliki pesan moral di baliknya yang membuat anak-anak ini belajar membedakan hal yang baik dan buruk untuk selanjutnya diterapkan dalam kehidupan. Tentu saja, dongeng ini dapat mendekatkan sebuah hubungan seperti antar orang tua dan anak.

"Anak-anak ini tidak suka digurui. Jadi memberikan pengertian melalui dongeng ini langkah yang baik dan dapat mempererat hubungan, baik antar orang tua dan anak, kakak dan adik, guru dan murid," tandasnya.

Tak harus ibu yang mendongeng. Ayah juga bisa mendongeng. Nah, bagaimana, mau kan mulai mendongeng malam ini?


Bingung mau memulai mendongeng untuk anak Anda? Simak caranya di "Mau Mendongeng untuk Anak, Mulai dari Mana?"

 
Editor :
Caroline Damanik

Tanggapan

Artikel Lainnya

Ada 2 Alternatif Pengganti UN SD

Ada 2 Alternatif Pengganti UN SD

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengungkapkan, akan ada dua alternatif untuk mengganti ujian nasional (UN) sekolah dasar (SD) terkait dengan program wajib belajar sembilan tahun yang sudah berjalan. Dua alternatif tersebut adalah, pertama, didasarkan pada wilayah dan alternatif kedua adalah melakukan

READ MORE
Kurikulum Baru Harus Mudah Dimengerti Anak

Kurikulum Baru Harus Mudah Dimengerti Anak

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Ikatan Guru Civic Indonesia (IGCI), Retno Listyarti mengatakan, rencana pemerintah mengubah kurikulum pendidikan harus diikuti dengan tujuan yang jelas. Kriteria seperti singkat, sederhana, sesuai jenjangnya, dan mudah dimengerti oleh siapa pun harus dipenuhi dalam kurikulum yang

READ MORE
4 Dampak Negatif

4 Dampak Negatif "Gadget" pada Prestasi Anak

KOMPAS.com - Gadget tidak hanya membuat anak cuek selama berjam-jam, tapi juga disinyalir dapat menurunkan prestasi anak kelak saat ia masuk jenjang sekolah. Ini sesuai dengan pengamatan sederhana Sekolah Putik Indonesia terhadap empat siswanya, yang duduk di kelas yang sama dan mendapat perlakuan sama. Pengamatan ini

READ MORE